Ilustrasi penggunaan kuota data internet pada ponsel |
Kehabisan kuota layanan internet bisa menakutkan bagi sebagian orang. Ketika kuota internet habis, sejumlah pilihan untuk berkomunikasi pun putus.
Anda tidak bisa mengirim pesan melalui WhatsApp, menelepon via Line, atau mengecek timeline media sosial kawan.
Tanpa koneksi data, hiburan digital pun tak bisa dinikmati. YouTube, online game dengan multiplayer, dan streaming musik tak bisa dilakukan. Smartphone seolah lumpuh total.
Beberapa penyedia layanan internet menyediakan paket data unlimited untuk mengatasi masalah kuota ini, tetapi tentu saja memiliki keterbatasan. Setelah batas wajar pemakaian paket unlimited tercapai, koneksi akan jadi sangat lambat.
Agar tidak terjebak masalah kuota internet, Anda sebaiknya merencanakan pemakaian data pada smartphone. Misalnya dengan memperhatikan, seperti apakah gaya pemakaian yang sangat berpengaruh pada besaran konsumsi data.
Berikut ini lima hal yang bisa membuat kuota internet Anda cepat habis, seperti dilansir KompasTekno dari Cnet, Minggu (11/1/2015).
1. Unggah ke YouTube
Mengunggah video ke YouTube bisa memakan banyak kuota internet. Namun, semua ini tergantung pada setting yang diterapkan pengguna dan berbagai faktor lain. Rekaman video beresolusi high-definition (HD) bisa menghabiskan jatah internet hingga 200 MB per menit.Bayangkan bila setiap bulan Anda mengunggah lima video HD berdurasi 1 menit dan kuota internet Anda hanya 1 GB per bulan. Karena itu, ada baiknya Anda menggunakan koneksi WiFi saja saat ingin mengunggah video seperti ini.
2. Obrolan video
Melakukan obrolan video via Skype atau FaceTime tergolong sebagai aktivitas yang membutuhkan banyak bandwidth. Namun, besaran konsumsi tersebut berbeda-beda tergantung pada aplikasi serta resolusi video yang digunakan.Obrolan melalui video, umumnya, mengonsumsi bandwidth 3 MB per menit. Jika Anda berniat menghemat konsumsi data, sebaiknya kurangi sesi obrolan menggunakan video.
3. Online game
Game, seperti Two Dots atau Words With Friend, tidak memakan banyak kuota internet. Kedua game ini hanya menghabiskan beberapa KB saja per menit sehingga tidak boros. Namun, game jenis real-time action, seperti Asphalt 8 atau Modern Combat 5: Blackout berbeda. Dua game yang disebut belakangan diperkirakan membutuhkan 1 MB data per menit. Permainan dalam durasi yang panjang akan semakin meningkatkan konsumsi data.
4. Streaming musik
Layanan streaming musik, seperti Guvera atau Rdio, memang sangat praktis. Anda bisa mendengarkan musik di mana pun asalkan ada koneksi internet. Anda juga tidak perlu menyediakan ruang untuk menyimpan file musik tersebut dalam kartu memori.Namun, sisi lainnya, konsumsi data membengkak. Bila Anda memutar musik dengan resolusi 320 Kbps, total kuota internet yang dihabiskan adalah 2,4 MB per menit. Dalam durasi satu jam, Anda sudah menghabiskan 115 MB.
5. Streaming video
Saat ini, ada berbagai layanan streaming video yang memudahkan orang menemukan trailer film terbaru, film utuh, atau sekadar video klip penyanyi favorit. Sebut saja YouTube, iTunes, Vimeo, dan Hulu.
Hanya satu hal yang tidak boleh Anda lupa: streaming video merupakan penyerap paling "kejam" terhadap kuota internet. Masalahnya, konsumsi data streaming video bisa mencapai 50 MB per menit.Bila kuota internet yang Anda pilih terbatas, dan Anda terbiasa menonton video-video tertentu secara berulang-ulang, lebih baik simpan file video secara offline.
Untuk mengatasi penggunaan Internet yang boros, berikut beberapa Tips yang bisa di terapkan pada ponsel android anda, agar penggunaan data bisa di hemat :
1. Awasi penggunaan data
Sebelum menghemat penggunaan data, ada baiknya pengguna mengenali tipe-tipe konsumsi datanya. Apakah lebih sering habis karena media sosial, browsing, bermain game, menonton video online atau justru karena digunakan mengunduh aplikasi.
Pengguna bisa dengan mudah mengenali hal tersebut melalui menu di masing-masing ponsel, baik sistem operasi Android, iOS atau Windows Phone.
Menu ini biasanya ada dalam bagian pengaturan. Ketika dibuka akan menunjukkan berapa banyak data yang telah digunakan dan aplikasi apa saja yang menggunakannya.
Selain menggunakan aplikasi bawaan, ada juga aplikasi buatan pihak ketiga yang bisa dipakai menghitung konsumsi data. Misalnya, pengguna Android bisa mencoba aplikasi bernama Onavo Count untuk melacak penggunaan data.
Setelah mengetahui aplikasi apa saja yang banyak menggunakan data, tentu pengguna lebih mudah mengatur kapan menjalankan aplikasi tersebut. Misalnya, hanya membuka Path ketika terhubung dengan WiFi atau pada jam-jam tertentu ketika operator layanan komunikasi sedang memberikan bonus kuota internet.
2. Matikan update otomatis
Update otomatis membuat pengguna selalu bisa mendapatkan aplikasi terbaru tanpa harus repot. Tapi bila tak terkendali, fitur ini malah jadi jebakan yang bisa membabat habis kuota data.
Bayangkan, bila Anda sedang menggunakan layanan data dari koneksi mobile lalu tanpa disadari ada sejumlah aplikasi yang otomatis diperbarui.
Satu aplikasi tersebut katakanlah berukuran 30 MB. Ketika pemutakhiran otomatis terjadi pada lima aplikasi dengan ukuran serupa saja sudah 150 MB yang hilang dari kuota data.
Sebaiknya pengguna mematikan saja fitur ini, dan memilih opsi melakukan pembaruan aplikasi secara manual atau otomatis hanya saat terkoneksi dengan WiFi. Tujuannya agar aplikasi, misalnya Google Play Store tidak otomatis mengunduh pembaruan menggunakan koneksi seluler.
3. Minimalkan download aplikasi
Kurangi mengunduh aplikasi melalui koneksi seluler. Ukuran file sebuah aplikasi sebenarnya bervariasi, tidak seluruhnya berukuran besar. Namun bila Anda termasuk yang suka bermain game, perhatikanlah ukuran file yang diunduh.
Seringkali game dengan tampilan grafis tiga dimensi memiliki file berukuran besar. Misalnya, Contract Killer keluaran Glu Mobile, yang berukuran sekitar 295 MB.
Kadangkala, setelah dipasang pun masih ada data-data pendukung lain yang mesti diunduh oleh game jenis ini. Ketika ditotal, data yang diunduh pun bisa hampir mencapai 1 GB. Jumlah sebesar ini tentu saja akan memakan banyak kuota data, apalagi jika sering dilakukan.
Bila harus mengunduh game seperti ini, sebaiknya mencari koneksi WiFi gratis atau lakukan saat Anda berada di lokasi-lokasi tertentu yang memang menawarkan WiFi. Alternatif lain untuk menghemat, cobalah untuk mengunduh aplikasi tersebut saat operator yang digunakan memberikan bonus kuota.
Aplikasi lain, seperti Facebook, Instagram atau Path, biasanya berukuran kecil ketika pertama kali diunduh. Namun konsumsi datanya bisa membesar saat digunakan. Path, misalnya bisa mengkonsumsi ratusan megabyte kuota data untuk menampilkan linimasanya yang berjejal dengan foto.
Bila masalah terbesar dalam kuota data Anda adalah soal aplikasi jejaring sosial seperti ini, cobalah mengatur waktu penggunaan aplikasi tersebut. Misalnya dengan mengurangi unggahan foto, mengurangi refresh linimasa aplikasi hingga hanya membukanya saat terhubung dengan WiFi.
4. Pintar menonton video online
Menonton video di YouTube ketika sedang di perjalanan memang menyenangkan, tapi jangan kaget bila ini membuat kuota data cepat habis. Streaming video adalah salah satu layanan yang membutuhkan data dalam jumlah besar.
Bila ingin menghemat kuota data Anda, sebaiknya hindari menonton streaming video menggunakan koneksi seluler. Alternatif lain, menonton streaming atau mengunduh video yang diinginkan ketika terhubung ke WiFi gratis.
Jika memang harus menonton via koneksi seluler, dapat diakali dengan menurunkan kualitas video. Biasanya pada YouTube terdapat pilihan antara 270p hingga 1080p. Semakin rendah kualitasnya, ukuran data yang dibutuhkan per detik pun semakin kecil.
Alternatif lain, YouTube punya fitur baru yang bikin penggunanya bisa menonton video offline. Nah, dengan memanfaatkan fitur ini, Anda bisa mengunduh video YouTube yang diinginkan saat ada koneksi WiFi, lalu menontonnya di waktu lain.
Tapi perlu dicatat bahwa tidak semua video bisa diunduh ke dalam versi offline.
5. Kompresi data di browser
Sejumlah peramban atau browser memiliki fitur bawaan yang otomatis memampatkan data. Fitur ini sangat berguna untuk mereka yang sering menjelajah internet menggunakan ponsel.
Peramban yang memiliki fitur ini, antara lain adalah Chrome dan Opera Mini. Keduanya menggunakan server mereka sendiri untuk mengompres data situs yang dikunjungi pengguna, lalu mengirimkannya dalam bentuk data yang sudah diperkecil.
(@Kompastekno.com)