Namun tahukah Anda jika orang-orang ini tak mendapatkan kekayaannya tanpa perjuangan. Bahkan ada yang sampai menjadi tukang sapu, salesman atau sekadar penjaga toko saat pertama kali mencicipi pekerjaan pertamanya.
Seperti apa perjuangan mengubah nasib para miliuner teknologi ini?
1. CEO Yahoo Marrisa Mayer - Karyawan Toko
CEO Yahoo, Marrisa Mayer |
Pada usia 16 tahun, nakhoda Yahoo ini ternyata pernah mengambil pekerjaan part time musim panas di sebuah toko groseri di Wausau, Wisconsin. Mayer mengungkapkan, di tempat inilah ia mendapat pengalaman belajar untuk memahami perekonomian keluarga dan kebutuhan sehari-hari setiap orang.
Mayer mengaku dari pekerjaan yang dianggap kurang bonafit itu, ia melihat setiap hari bagaimana orang-orang mengambil keputusan fundamental dalam kehidupannya, yakni tentang apa yang dibutuhkan keluarganya.
2. Pendiri dan CEO Amazon Jeff Bezos - Karyawan McDonald's
CEO Amazon. Jeff Bezos |
Pekerjaan sampingan juga dilakukan oleh miliuner teknologi penguasa Amazon ini. Namun Bezos muda lebih memilih bekerja sebagai karyawan McDonald's. Di restoran cepat saji ini, Bezos pernah mencicipi tugas sebagai tukang bersih-bersih sampai urusan dapur.
3. Pendiri dan CEO WhatsApp Jan Koum - Tukang Sapu
Jan Koum, CEO WhatsApp |
Jan Koum sukses melahirkan WhatsApp dan mendadak jadi miliuner teknologi baru setelah aplikasi pesan instannya itu dijual seharga USD 19 miliar ke Facebook.
Lahir di desa kecil di Ukraina, Koum tumbuh dalam keluarga pas-pasan. Ia kemudian migrasi ke Mountain View, California pada umur 16 tahun. Saat baru pindah, Koum tak lantas langsung bisa mengubah nasib, ia mengawalinya dengan pekerjaan menyapu lantai di toko groseri setempat untuk membantu sang ibu memenuhi kebutuhan hidup.
4. Pendiri dan CEO Dell Inc. Michael Dell -- Tukang Cuci Piring
CEO Dell Inc. Michael Dell |
Michael Dell kecil sangat terobsesi dengan perangko. Jadi untuk bisa mendapatkan uang, ia pun sampai bekerja di restoran China sebagai pencuci piring.
5. CEO Nest Labs Tony Fadell -- Penjual Telur
CEO Nest Labs, Tony Fadell |
Tony Fadel merupakan sosok penting di balik kelahiran iPod. Namun ia kemudian keluar dari Apple dan menjalankan perusahaan sendiri, Nest, startup yang mengembangkan rumah pintar.
Nest sendiri kini telah menjadi milik Google, setelah diakuisisi pada tahun 2014 seharga USD 3,2 miliar. Namun kisah masa kecil sang pendiri -- Tony Fadell -- ternyata sangat menarik untuk diulas.
Dimana saat berumur 8 tahun, Fadell ternyata pernah menjadi penjual telur. Tak ayal, kenapa saat punya kesempatan mendirikan perusahaan sendiri, Fadell memilih nama Nest (sangkar).
Masih banyak lagi sejatinya, kisah-kisah perjuangan para miliuner teknologi yang tak seindah apa yang Anda lihat sekarang. Ada pendiri dan CEO Netflix Reed Hastings yang pernah menjadi salesman vacuum cleaner, Technoprenuer Mark Cuban pernah menjadi salesman kantong sampah, CEO YouTube Susan Wojcicki pernah menjadi pelayan restoran, dan lainnya.
Intinya di sini adalah, kesuksesan itu tak bisa dicapai dalam semalam, namun butuh kerja keras dan perjuangan. Sekarang kembali kepada kita masing-masing, mau mengubah nasib atau tidak?.
(@Detikinet)