Perusahaan telekomunikasi Internux meluncurkan layanan 4G Long Term
Evolution pertama di Indonesia, Kamis (14/11/2013). Produknya diberi
nama Bolt yang menawarkan kecepatan akses internet hingga 75 Mbps.
Untuk
menyelenggarakan 4G Long Term Evolution (LTE), Internux mengeluarkan
investasi senilai 550 juta dollar AS atau sekitar Rp 6,3 triliun, untuk
menyewa menara BTS hingga menyediakan perangkat mobile wi-fi di pasar.
Chief
Technology Officer Internux Devid Gubiani mengatakan, jaringan 4G LTE
Internux berjalan di pita frekuensi 2,3 GHz dengan menerapkan teknologi time division duplex long term evolution (TDD LTE). Di frekuensi tersebut, Internux menggunakan lebar pita 15 MHz untuk menggelar 4G LTE.
Jaringan
4G LTE Internux mencakup kawasan Jabodetabek. "Tahap awal ini kami
menggunakan 1.500 menara BTS untuk menyediakan 4G LTE di Jabodetabek,"
kata Devid. Pada tahun 2015, Internux menargetkan memiliki 3.500 menara
BTS untuk meningkatkan kualitas layanan.
Saat ini, Internux
menyewa menara BTS dari lima penyedia, yaitu Daya Mitra Telekomunikasi
(Mitratel), Iforte, Protelindo, Solusi Tunas Pratama (STP), dan Tower
Bersama Group (TBG).
Paket prabayar Internux dihargai Rp 25.000 untuk kuota 8 GB, ditambah perangkat mobile wi-fi 4G seharga Rp 274.000. Dengan demikian, total harga untuk pembelian pertama adalah
Rp 299.000.
Mengenal lebih dekat dengan 4G
Perkembangan teknologi nirkabel dapat dirangkum sebagai berikut:
- Generasi pertama: hampir seluruh sistem pada generasi ini merupakan sistem analog dengan kecepatan rendah (low-speed) dan suara sebagai objek utama. Contoh: NMT (Nordic Mobile Telephone) dan AMPS (Analog Mobile Phone System).
- Generasi kedua: dijadikan standar komersial dengan format digital, kecepatan rendah - menengah. Contoh: GSM dan CDMA2000 1xRTT.
- Generasi ketiga: digital, mampu mentransfer data dengan kecepatan tinggi (high-speed) dan aplikasi multimedia, untuk pita lebar (broadband). Contoh: W-CDMA (atau dikenal juga dengan UMTS) dan CDMA2000 1xEV-DO.
Antara generasi kedua dan generasi ketiga, sering disisipkan Generasi 2,5 yaitu digital, kecepatan menengah (hingga 150 Kbps). Teknologi yang masuk kategori 2,5 G adalah layanan berbasis data seperti GPRS (General Packet Radio Service) dan EDGE (Enhance Data rate for GSM Evolution) pada domain GSM dan PDN (Packet Data Network) pada domain CDMA. 4G merupakan pengembangan dari teknologi 3G. Nama resmi dari teknologi 4G ini menurut IEEE (Institute of Electrical and Electronics Engineers) adalah "3G and beyond". Sebelum 4G, High-Speed Downlink Packet Access
(HSDPA) yang kadangkala disebut sebagai teknologi 3,5G telah
dikembangkan oleh WCDMA sama seperti EV-DO mengembangkan CDMA2000. HSDPA
adalah sebuah protokol telepon genggam yang memberikan jalur evolusi untuk jaringan Universal Mobile Telecommunications System (UMTS) yang akan dapat memberikan kapasitas data yang lebih besar (sampai 14,4 Mbit/detik arah turun).
Sistem 10G akan dapat menyediakan solusi IP yang komprehensif dimana suara, data, dan arus multimedia
dapat sampai kepada pengguna kapan saja dan dimana saja, pada rata-rata
data lebih tinggi dari generasi sebelumnya. Belum ada definisi formal
untuk 4G. Bagaimanapun, terdapat beberapa pendapat yang ditujukan untuk
4G, yakni: 4G akan merupakan sistem berbasis IP terintegrasi penuh. Ini
akan dicapai setelah teknologi kabel dan nirkabel dapat dikonversikan
dan mampu menghasilkan kecepatan 100Mb/detik dan 1Gb/detik baik dalam
maupun luar ruang dengan kualitas premium dan keamanan tinggi. 4G akan
menawarkan segala jenis layanan dengan harga yang terjangkau. Setiap
handset 4G akan langsung mempunyai nomor IP v6 dilengkapi dengan
kemampuan untuk berinteraksi internet telephony yang berbasis Session Initiation Protocol (SIP). Semua jenis radio transmisi seperti GSM, TDMA, EDGE, CDMA
2G, 2.5G akan dapat digunakan, dan dapat berintegrasi dengan mudah
dengan radio yang di operasikan tanpa lisensi seperti IEEE 802.11 di
frekuensi 2.4GHz & 5-5.8Ghz, bluetooth dan selular. Integrasi voice dan data dalam channel yang sama. Integrasi voice dan data aplikasi SIP-enabled.
Indonesia pada saat ini sebenarnya baru saja memasuki dan memulai tahap 3.5G atau yang biasa disebut sebagai HSDPA (High Speed Downlink Packet Access)
yang mampu memberikan kecepatan akses hingga 3.6 Mb/s (termasuk koneksi
pita lebar (broadband connection)). Berkaitan dengan teknologi 4G, SIP
adalah protokol inti dalam internet telephony[1] yang merupakan evolusi terkini dari Voice over Internet Protocol maupun Telephony over Internet Protocol.
Teknologi tersebut banyak di perdebatkan oleh operator, pemerintah dan DPR belakangan ini. Tidak lama lagi internet telephony
akan menjadi tulang punggung utama infrastruktur telekomunikasi.
Teknologi internet telephony memungkinkan pembangun infrastruktur telekomunikasi rakyat secara swadaya masyarakat (tanpa Bank Dunia, IMF maupun ADB)
bahkan mungkin tanpa kontrol pemerintah sama sekali. Dengan teknologi
SIP dalam 4G, nomor telepon PSTN hanyalah sebagian kecil dari
identifikasi telepon. Bagian besarnya akan dilakukan menggunakan URL.
Kita tidak lagi perlu bergantung pada nomor telepon yang dikendalikan
oleh pemerintah untuk berkomunikasi via internet-telepon.
Infrastruktr
internet telephony memungkinkan kita untuk menyelenggarakan sendiri
banyak hal tanpa tergantung lisensi pemerintah dan tidak melanggar
hukum. Teknologi 4G juga akan menyebabkan kemunduran bagi teknologi Internet Network (IN) yang saat ini merupakan infrastruktur telekomunikasi yang digunakan berbagai provider. Hal tersebut disebabkan terbukanya jalur arus bawah yang dapat didownload dan diakses gratis dari internet.
WiMAX (Worldwide Interoperability for Microwave Access) merupakan
teknologi 4G Pertama yang diimplementasikan di Indonesia pada bulan Juni
2010 oleh operator Firstmedia dengan merek dagang
Sitra WiMAX.
Teknologi 4G WiMAX terdiri atas tiga bagian generasi,
- WiMAX 16.d, atau sering disebut WiMAX nomadic dengan mobilitas terbatas hingga kecepatan 70 Mbps.
- WiMAX 16.e, merupakan WiMAX mobile dengan mobilitas tinggi hingga kecepatan 144Mbps.
- WiMAX 16.m, WiMAX mobile dengan mobilitas tinggi hingga kecepatan 1Gbps.
Sitra WiMAX merupakan operator 4G pertama yang meluncurkan layanan 4G
Wireless Broadband di Indonesia. Sitra WiMAX adalah bagian dari Lippo
Group dan merek dagang terbaru dari PT. Firstmedia Tbk. Sitra WiMAX akan
melayani 4G Wireless Broadband pertama di Indonesia di daerah terpadat
dan sekaligus memiliki hak izin BWA termahal yaitu di coverage Jakarta,
Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Propinsi Banten, Sumatera Utara, dan
Propinsi NAD. Source
Apa pentingnya 4G di Indonesia ???
Kehadiran teknologi 4G LTE (Long Term Evolution) di Indonesia tentu
disambut gembira banyak pihak karena koneksi internet cepat bakal
terwujud.
Lantas apa perlunya penerapan 4G LTE dan dampaknya bagi Indonesia?
Kemampuan koneksi internet cepat memang telah lama dinanti oleh sebagian
kalangan. Kehadiran koneksi internet cepat diklaim bisa mendukung
segala aspek kehidupan masyarakat, terutama bisnis.
"Implementasi
4G LTE secara nasional berpotensi meningkatkan 1% hingga 2% pertumbuhan
PDB (pendapatan domestik bruto) setiap tahunnya," Izumi Keiichi,
President dari Mitsui & Co Indonesia
Ia juga
menyebutkan bahwa Indonesia saat ini berada di negara dengan kategori
berpendapatan kelas menengah dengan ekonomi global senilai USD 1
triliun. Sayangnya, menurut Izumi hanya ada 5% dari negara berpendapatan
menengah sukses menjadi negara maju, seperti Korea Selatan.
"Kuncinya
adalah digitalisasi ekonomi dan komunitas TMT (Teknologi, Media, dan
Telekomunikasi) yang cerdas. Oleh sebab itu, 4G LTE sangat penting dalam
menyediakan kerangka dan arah dalam mencapai tujuan tersebut,"
tandasnya.
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo)
sendiri telah menyetujui pengadopsian teknologi 4G di Tanah Air.
Pembukaan pasar internet 4G LTE dimulai dengan peluncuran Bolt! dari
Internux yang baru dilakukan kemarin. Ke depannya, para penyedia layanan
Wimax dan selular akan ikut memasuki pasar 4G.