Mbah Yono |
Mbah Yono yang juga merupakan anggota onthelis (pecinta sepeda onthel) Surabaya sudah memulai aksi gilanya sejak belasan tahun silam. Sepeda yang telah mengantarkan Mbah Yono tersebut merupakan warisan dari sang ayah yang bernama Soebroto, yang dibeli bekas pada tahun 1966. Namun, Mbah Yono baru menggunakannya setelah ayahnya meninggal dunia pada tahun 1973.
Sejak saat itu onthel tua tersebut digunakan Mbah Yono sebagai alat transportasi sehari-hari dan untuk berangkat bekerja. Hingga pada tahun 1995, Mbah Yono yang saat itu bekerja menjadi security ditemui oleh kolektor yang ingin membeli sepeda onthelnya dengan harga yang cukup tinggi namun Mbah Yono tidak menyerahkannya.
Sepeda Mbah Yono yang dipakai untuk mengelilingi 27 Provinsi (Image:@Brilio.net). |
"Beliau memang nekat,tapi saya salut dengan semangatnya. Beliau membuktikan bahwa usia bukan batasan. Beliau ini bahkan onthelis tertua yang pernah saya temui," ujar Ronny salah teman Mbah Yono di onthelis kepada brilio.net.Gowes onthel keliling Nusantara dilakukan Mbah Yono kembali pada akhir tahun 2012. Aksi gowes kedua kalinya ini, dia berhasil menembus wilayah Bali, Lombok dan Flores. Selama singgah di berbagai daerah di Indonesia, berbagai pengalaman menarik dialami Mbah Yono. Di antaranya mendapat tanduk kerbau yang sudah dikubur bertahun-tahun. Tanduk kerbau tersebut merupakan pemberian dari ketua adat di Ende, Flores.
Sementara itu, saat mengunjungi Timor-Timur yang sedang bergejolak, Mbah Yono malah hampir terkena peluru nyasar yang ditembakkan oleh gerombolan separatis. Untungnya, saat itu dia berhasil selamat dan hanya sedikit mengalami cedera.
bah Yono juga sempat menuturkan kepada Ronny, keberaniannya menggowes onthel keliling Nusantara didorong oleh keinginan lebih mencintai Indonesia yang kaya akan budaya, suku bangsa, dan adat istiadat. Bagaimana guys, berani gowes keliling Nusantara?.
[@Brilio.net]