Recent Posts


[Inspirator] Demi Lestarikan mainan tradisional & Menyambung Hidup puluhan tahun Mbah Lim jual jekrekan

Mbah Lim kakek berusia 60 tahun yang hingga saat ini masih telaten berjualan jekrekan


Mungkin tidak banyak yang tahu apa itu mainan jekrekan. Selain sudah langka, mainan ini juga tidak lagi banyak diminati anak-anak zaman sekarang. Sebenarnya jekrekan adalah salah satu dari sekian banyak mainan tradisonal yang diperkirakan hanya ada di Indonesia. Mainan yang terbuat dari dedaunan ini sudah mulai hilang digerus kemajuan zaman. Keberadaannya bahkan cenderung tersingkir oleh mainan yang diimpor dari negeri lain.

Adalah Mbah Lim kakek berusia 60 tahun yang hingga saat ini masih telaten berjualan jekrekan itu. Dia merantau ke berbagai kota memanggul mainan jekrekan di usianya yang sudah senja. Meski, sudah tidak sepopuler dulu, Mbah Lim percaya dagangannya itu masih laku dan dapat memenuhi kebutuhan keluarganya.


Kakek asal daerah Tikung, Lamongan, Jawa Timur tersebut bahkan mengaku dirinya sudah puluhan tahun berjualan mainan 'made in' kampung halamannya ini. Dia mengatakan mainan jakrekan tersebut memang sudah ratusan tahun lalu menjadi produk kerajinan khas kampungnya. "Hampir semua warga di desa saya membuat mainan ini, bahkan sejak saya belum lahir," tuturnya kepada brilio.net, Jumat (3/4).

Mbah Lim menuturkan, dulu hampir semua orang yang pergi merantau dari kampungnya berjualan mainan jekrekan. Mereka menyebar ke berbagai pelosok daerah menjajakan dolanan tradisional itu. Bahkan pernah suatu ketika sekitar tahun 1950-an warga kampung halamannya, terutama lelaki, secara bersama-sama pergi merantau ke berbagai kota dengan bermodal dagangan.

Sayangnya, kini para perantau muda enggan berjualan dolanan itu, bahkan dirinya sekarang hanya merantau berdua bersama teman seusianya dan tinggal di Pasar Lempuyangan, Yogyakarta. Setiap hari, Mbah Lim dan temannya harus berjalan kaki puluhan kilometer menawarkan dagangannya.

Kata Mbah Lim, banyak anak muda yang enggan meneruskan membuat dolanan jekrekan itu, banyak yang lebih memilih menjadi pekerja pabrik atau kantoran. Tak bisa dipungkiri, jika generasi penerusnya tidak mau ikut menjaga, bisa dipastikan kelak mainan ini akan hilang digerus zaman. 


Bagaimana menurutmu guys? Ayo ikut lestarikan mainan tradisional, sekaligus membantu saudara kita yang membutuhkan dengan membeli mainan mbah Lim jika bertemu di jalan. :). Berbagi Itu Indah Gengs.

[@Brilio.net]

0 komentar: